Diantara sifat-sifat tuhan adalah keesaa, suatu
sifat yang paling khas baginya. Tuhan itu satu zat-nya dan satu dalam hitungan.
Karena itu pula, sifat tuhan adalah yang maha mengetahui, yang maha berkuasa,
yang maha hidup, dan seterusnya. AL-Kindi membuktikan keesaan tersebut dengan
mengatakan bhwa ia bukan benda (huyula,
maddah, bukan form (shurah), tidak
mempunyai kuantitas, tidak mempunyai kualitas, tidak berhubungan dengan yang
lain(idhafah), misalnya sebagai ayah
atau anak, tidak bisa di sifati dengan apa yang ada dalam pikiran, bukan genus,
bukan differentia (fals), bukan propium
(khassah), bukan accident (aradh), tidak
betubuh, tidak bergerak. Oleh karena itu, tuhan adalah keesaan belaka, tidak
ada yang lain, kecuali keesaan itu semata. Begitu pula, tuhan bersifat azali,
yaitu zat yang sama sekali tidak bisa dikatakan pernah tidak ada, atau pada
permulaannya ada, melainkan zat yang ada dan wujudnya tidak bergantung pada
lainnya atau bergantung pada “sebab”, tidak ada yang menjadikannya dan tidak
ada sebab yang ia ada, zat yang karena nya iya ada bukan subjek atau predikat.
Zat yang azali tidak rusak (musnah). Ia tidak
bergerak, karena dalam gerak itu artinya ada pertukaran yang tidak sesuai
dengan wujud tuhan yang sempurna. Karena zat yang azali itu tidakbergerak,
zaman (waktu) tidak berlaku padanya, karena zaman itu adalah bilangan gerak.
Akan tetapi, zat tersebut mempunyai pekerjaan khusus yang disebutnya “ibda”
artinya menjadikan sesuatu dari tiada, tanpa mengandung pengertian bahwa ia
mempunyai perasaan atau menerima pengaruh (infi’al
ta-atstsur)
Kesimpulannya ialah bahwa tuhan adalah sebab pertama
dimana wujudnya bukan karena sebab yang lain. Ia adalah zat yang menciptakan,
tetapi bukan di ciptakan, menciptakan segala sesuatu dari tiada. Ia adalah zat
yang menyempurnakan, tetapi bukan disempurnakan.
Sumber : Drs. Atang Abdul Hakim, M.A & Drs. Beni Ahmad Saebani, M.si. Filsafat Umum "Dari Metologi sampai Teofilosofi", Bandung:Pustaka Setia, 2008.
Sumber : Drs. Atang Abdul Hakim, M.A & Drs. Beni Ahmad Saebani, M.si. Filsafat Umum "Dari Metologi sampai Teofilosofi", Bandung:Pustaka Setia, 2008.
0 komentar:
Posting Komentar