“Filsafat
Timur” adalah tradisi falsafi yang terutama berkembang di Asia, khususnya di
India, Tiongkok dan daerah-daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya.
Sebuah ciri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama.
Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk Filsafat Barat,
terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat ’an sich’ masih lebih
menonjol daripada agama. Nama-nama beberapa filsuf Timur, antara lain Siddharta
Gautama/Buddha, Bodhidharma, Lao Tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi dan juga Mao
Zedong.
‘Filsafat
Timur Tengah’ ini
sebenarnya mengambil tempat yang istimewa. Sebab dilihat dari sejarah, para
filsuf dari tradisi ini sebenarnya bisa dikatakan juga merupakan ahli waris
tradisi Filsafat Yunani. Sebab para filsuf Timur Tengah yang pertama-tama
adalah orang-orang Arab atau orang-orang Islam dan juga beberapa orang Yahudi,
yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar Laut Tengah dan menjumpai kebudayaan
Yunani dengan tradisi falsafi mereka. Lalu mereka menterjemahkan dan memberikan
komentar terhadap karya-karya Yunani.
Bahkan
ketika Eropa setalah runtuhnya Kekaisaran Romawi masuk ke Abad Pertengahan dan
melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf Timur Tengah ini mempelajari
karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan mereka dipelajari lagi oleh
orang-orang Eropa. Nama-nama beberapa filsuf Timur Tengah: Avicenna(Ibnu Sina),
Ibnu Tufail, Kahlil Gibran (aliran romantisme; kalau boleh disebut bergitu)dan
Averroes.
0 komentar:
Posting Komentar