Filsafat Sofisme?

Sofisme berasal dari kata sofis yang berarti cerdik, pandai. Namun kemudian berkembang artinya menjadi bersilat lidah. Sebab kaum sofis menyampaikan filsafatnya dengan berkeliling ke kota kota dan ke pasar pasar. Para pemuda dilatih kemahiran berdebat dan berpidato.  Kepandaian itu untuk mempertahankan apa yang dianggap benar.
Pokok pokok ajaran kaum sofis sebagai berikut:
  1. Manusia menjadi ukuran segala galanya.
  2. Kebenaran umum (mutlak)  tidak ada.
  3. Kebenaran hanya berlaku sementara.
  4. Kebenaran tidak terdapat pada diri sendiri.
Sofisme tergolong aliran relativisme. Ajaran sofisme memiliki pengaruh positif waktu itu, yaitu melahirkan banyak orang terampil berpidato. Disamping itu akal manusia dihargai. Akan tetapi segi negatifnya, ajaran ini menjadikan orang tidak bertanggung jawab atas ucapan ucapannya, sebab apa yang dikatakan hari ini untuk sesuatu, bisa saja untuk hari besoknya berlainan dengan dalih bahwa kebenaran hanyalah berlaku sementara.
Hippias adalah seorang tokoh lain dari filosof sofisme. Ia adalah seorang sofis yang terkemuka dan luas pengalamannya, sering mengadakan perjalanan dan senang memberikan pidato pidato di olimpia. Ia memiliki pengetahuan luas meliputi ilmu pasti astronomi, tata bahasa, mythologi, kesusastraan dan sejarah, sehingga dapat dikatakan bahwa dia adalah satu tipe seorang sarjana terpelajar dari zaman hellenistis yang berpengetahuan polyhisioria. Dia adalah seorang sofis murni yang beranggapan bahwa pengetahuan harus dikembangkan kepada orang lain.


0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 07 Desember 2016

Filsafat Sofisme?

Diposting oleh Unknown di 09.44
Sofisme berasal dari kata sofis yang berarti cerdik, pandai. Namun kemudian berkembang artinya menjadi bersilat lidah. Sebab kaum sofis menyampaikan filsafatnya dengan berkeliling ke kota kota dan ke pasar pasar. Para pemuda dilatih kemahiran berdebat dan berpidato.  Kepandaian itu untuk mempertahankan apa yang dianggap benar.
Pokok pokok ajaran kaum sofis sebagai berikut:
  1. Manusia menjadi ukuran segala galanya.
  2. Kebenaran umum (mutlak)  tidak ada.
  3. Kebenaran hanya berlaku sementara.
  4. Kebenaran tidak terdapat pada diri sendiri.
Sofisme tergolong aliran relativisme. Ajaran sofisme memiliki pengaruh positif waktu itu, yaitu melahirkan banyak orang terampil berpidato. Disamping itu akal manusia dihargai. Akan tetapi segi negatifnya, ajaran ini menjadikan orang tidak bertanggung jawab atas ucapan ucapannya, sebab apa yang dikatakan hari ini untuk sesuatu, bisa saja untuk hari besoknya berlainan dengan dalih bahwa kebenaran hanyalah berlaku sementara.
Hippias adalah seorang tokoh lain dari filosof sofisme. Ia adalah seorang sofis yang terkemuka dan luas pengalamannya, sering mengadakan perjalanan dan senang memberikan pidato pidato di olimpia. Ia memiliki pengetahuan luas meliputi ilmu pasti astronomi, tata bahasa, mythologi, kesusastraan dan sejarah, sehingga dapat dikatakan bahwa dia adalah satu tipe seorang sarjana terpelajar dari zaman hellenistis yang berpengetahuan polyhisioria. Dia adalah seorang sofis murni yang beranggapan bahwa pengetahuan harus dikembangkan kepada orang lain.


0 komentar on "Filsafat Sofisme? "

Posting Komentar