“Filsafat Kristen” mulanya
disusun oleh para bapa gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad
pertengahan. Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam zaman
kegelapan (dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan
agamanya. Tak heran, filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontologis dan filsafat ketuhanan. Hampir semua filsuf Kristen
adalah teologian atau ahli masalah agama. Sebagai contoh: Santo Thomas Aquinas,
Santo Bonaventura, dan lain sebagainya.
Selain dua agama terbesar
diatas, masih ada beberapa agama lainya yang melahirkan pemahaman falsafi yang
sampai sekarang masih eksis. Misalnya Budha, Taoisme, dan lain sebagainya.
Budha dalam
bahasa Sansekerta berarti mereka yang sadar, atau yang mencapai pencerahan
sejati (Dari perkataan Sansekerta: untuk mengetahui). Budha merupakan gelar
kepada individu yang menyadari potensi penuh mereka untuk memajukan diri dan
yang berkembang kesadarannya. Dalam penggunaan kontemporer, ia sering digunakan
untuk merujuk Siddharta Gautama yang dilahirkan pada tahun 623 SM di Taman
Lumbini.
Sidharta adalah guru agama dan
pendiri Agama Buddha (dianggap “Buddha bagi waktu ini”). Dalam pandangan
lainnya, ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah sadar.
Penganut Buddha tidak
menganggap Siddharta Gautama sebagai sang hyang Buddha pertama atau terakhir.
Secara teknis, Buddha, seseorang yang menemukan Dharma atau Dhamma (yang
bermaksud: Kebenaran; perkara yang sebenarnya, akal budi, kesulitan keadaan
manusia, dan jalan benar kepada kebebasan melalui Kesadaran, datang selepas
karma yang bagus (tujuan) dikekalkan seimbang dan semua tindakan buruk tidak
mahir ditinggalkan. Pencapaian nirwana (nibbana) di antara ketiga jenis Buddhaadalah serupa, tetapi Samma-Sambuddha menekankan lebih
kepada kualitas dan usaha dibandingkan dengan dua lainnya.
Taoisme merupakan
filsafat Laozi dan Zhuangzi (570 SM ~470 SM) tetapi
bukan agama. Taoisme berasalkan dari kata “Dao” yang berarti tidak berbentuk,
tidak terlihat tetapi merupakan asas atau jalan atau cara kejadian kesemua
benda hidup dan benda-benda alam semesta dunia. Dao yang wujud dalam kesemua
benda hidup dan kebendaan adalah “De”. Gabungan Dao dengan De diperkenalkan
sebagai Taoisme merupakan asasi alamiah. Taoisme bersifat tenang, tidak
berbalah, bersifat lembut seperti air, dan berabadi. Keabadian manusia adalah
apabila seseorang mencapai “Kesedaran Dao”. Penganut-penganut Taoisme
mempraktekan Dao untuk mencapai “Kesedaran Dao” dan juga mendewakan.
Taoisme juga memperkenalkan
teori Yinyang. Yin dan Yang dengan saintifiknya diterjemahkan
sebagai negatif dan positif. Setiap benda adalah dualisme, terdapat positif
mesti adanya negatif; tidak bernegatif dan tidak berpositif jadinya kosong,
tidak ada apa-apa. Bahkan magnet, magnet memiliki kutub positif dan negatif,
kedua-dua sifat tidak bisa diasingkan; tanpa positif, tidak akan wujud negatif,
magnet tidak akan terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar