Pengertian Filsafat
Klasik
Disebut filsafat klasik karena falsafah yang
dibangunnya mampu menguasai system pengetahuan alam pikiran barat sampai
kira-kira selama dua ribu tahun. Para filosuf klasik muncul berusaha untuk
membangkitkan kembali kepercyaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan yang
waktu itu mengalami pendangkalan dan melemahnya tanggung jawab manusia karena
pengaruh negatife dari para filosuf aliran sofisme.
1. Socrates ( 469 –
399 SM)
Adapun filsafah pemikiran Socrates di antarannya ia
menyatakan adannya kebenaran objektif, yaitu yang tidak bergantung
kepada saya dan kita. Dalam membenarkan kebenaran yang objektif ia menggunakan
metode tertentu yang dikenalkan dengan metode dialektika, berasal
dari Yunani yang berarti bercakap-cakap atau berdialog. Socrates
meyakinkan bahwa kebenaran itu bersifat relatif itu artinya ada kebenaran umum yang dapat dipegang oleh semua
orang. Dan sebagian kebenaran memang reltif, tetapi tidak semuanya. Menurut
Socrates ada kebenaran objektif, yang tidak bergantung kepada saya atau
kita. Metode dialektika yaitu bersifat praktis dan
dijalankan melalui percakapan-percakapan. Ia menganalisa pendapat-pendapat,
setiap orang mempunyai pendapat mengenai salah dan tidak salah. Ia bertanya
dengan negarawan, hakim, tukang, pedagang dan sebagainya. Menurut Xenophon,
Socrates bertanya tentang, salah-tidak salah, adil-tidak adil, berani dan
pengecut dan lainnya. Socrates menganggap jawaban pertama adalah hipotesis dan
jawaban yang selanjutnya ia menarik konsekuensi yang dapat disimpulkan dari
jawaban tersebut. Dari data yang ia dapatkan dikomparasikan
dengan intelektual yang ia milliki, ia menemukan dua penemuan metode yang lain
yaitu induksi dan definisi.
Ia menggunakan istilah induksi manakala,
pemikiran bertolak dari pengetahuan yang khusus. Lalu menyimpulkan
dengan pengertian yang umum. Sedangkan pengertian yang umum diperoleh dari
mengambil sifat-sifat yang sama. Dari masing-masing kasus khusus dan ciri-ciri
khusus yang tidak disetujui bersama disisihkan. Dan ciri umum tersebut
dinamakan dengan esensi, sedang yang khusus disebut dengan eksistensi.
Suatu definisi dibuat dengan menyebutkan semua ciri
esensi dari sutau obyek,serta dengan menyisihkan ciri eksistensinya.
Filsafat klasik ini murupakan reakasi dari adannya pandangan manusia
terhadap ilmu pengetahuan, sains, dan agama karena pengaruh filsafat aliran
sofisme yang didominasi paham relativisme.
Sumber :
Syadali Ahmad
M.A dan Drs. Mudzakir . Filsafat Umum.
1997. Bandung: Pustaka setia
0 komentar:
Posting Komentar