Guru Itu Harus Sabar??........
Guru yang sabar dalam kegiatan pembelajaran akan terlihat dari sikapnya yang mau berulang kali menjelaskan materi yang siswanya belum paham, selain itu ketika siswanya tidak bisa menyelesaikan soal dia tidak memarahinya tetapi guru tersebut tanpa jemu akan membimbing siswa sampai dia benar-benar paham dan mampu menyelesaikan soal tersebut. Sedangkan guru yang ikhlas dalam kegiatan pembelajaran akan nampak dari sikapnya yang selalu mengajar dengan penuh semangat, guru tersebut akan mengayomi siswa-siswinya menuju cita-citanya, guru yang ikhlas bekerja atas panggilan jiwanya bukan karena imbalan sebab imbalan itu adalah hal yang wajar guru terima namun hal itu bukan menjadi motivasi utamanya, guru yang ikhlas itu akan terlihat dari sikapnya yang tidak mengharapkan pujian dari siapapun, guru yang ikhlas terlihat dari sikapnya yang selalu gembira karena dia benar-benar menikmati pekerjaannya, dan guru yang ikhlas tersebut akan gembira apabila siswa-siswi asuhannya mencapai kesuksesan.
Yang saya maksud dengan satu ini adalah tentang kesabaran, hmm, menjadi guru itu harus sabar??? Sabar dalam mengajar, mendidik, dan membimbing. godaan menjadi guru itu besar sekali, saat orang lain berkendara mewah membelanjakan uang, ia harus berpanas-panasan diruang kelas mengajarkan calistung.
Ketika menjadi guru sd akan membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra betapa tidak, karena kondisi psikologis dan kepribadian anak-anak yang berbeda dan sebagai guru harus bisa menyeimbangkan dan menjadikan mereka menjadi satu. Anak-anak akan cenderung lebih banyak bermain dan sebagai seorang guru harus bisa menyatukan dunia mereka menjadi satu.
Tugas mata kuliah strategi pembelajaran yang mengharuskan saya mengajar di Sekolah Dasar sebanyak 4 kali pertemuan benar-benar memberikan pengalaman yang terbaik bagi saya, menyadarkan saya akan kesabaran yang luar biasa yang harus dimiliki oleh setiap guru dan bagaimana kehidupan menjadi seorang guru sekolah dasar. Saya mengajar di SDN Kaligandu pada kelas IIA yang mana didalam kelas tersebut berjumlah 40 orang, dan saya berpikir bagaimana caranya saya mengajar murid sebanyak itu? Dan bagaimana pengelolaan kelasnya?dan juga saya sempat berpikir pastinya akan sulit untuk diatur.
Pada Praktik mengajar hari pertama di mulai tanggal 23 oktober 2017, ketika saya menghampiri kelas 2A, saya disambut dengan baik oleh anak didik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung saya menemukan ada 2 orang siswa yang menangis dan ada siswa yang menjambakan rambut teman sebangkunya dan banyak yang tidak bisa diam dan membuat saya kesal tapi saya harus ingat bahwa saya harus sabar sabar dan sabar, sempat terpikirkan dibenak saya bahwa pantas ga sih jadi guru/pendidik? Pada hari pertama mengajar saya merasa saya tidak pantas menjadi guru karena ketika pembelajaran saya menemukan masalah-masalah seperti yang saya sebutkan diatas. Saya sudah pesimis kalau saya tidak cocok menjadi seorang guru, Tetapi ketika hari berikutnya....
Prkatik mengajar hari kedua, disini saya tidak menemukan siswa yang menangis tetapi masih banyak siswa yang tidak bisa diam, saya kesal kenapa sihh anak-anak tidak mau diam, mau marah tapi harus inget kalau jadi guru itu harus sabar sabar dan sabar menahan amarah. Pada saat itu memang kondisi saya sedang tidak fit ditambah anak didik yang susah sekali diatur jadi saya inginnya marah-marah ketika ada anak didik yang tidak mau diam.
Menjadi seorang guru menyimpan berbagai tantangan besar. kita sebagai calon guru akan dihadapkan dengan berbagai pemandangan yang cukup membingungkan. Karena didalam kelas, murid-murid memiliki kepribadian dan psikologis yang berbeda. Ada murid yang nakal, ada yang sopan, ada murid yang cerdas dan ada pula yang kemampuannya standar.
Bagaimana sikap kita ketika mendapat anak didik bandel dikelas? Tidak mau mendengarkan pelajaran dan asik bermain sendiri?atau ketika kita mendapati anak didik sulit memahami apa yang disampaikan?
Mungkin kebanyakan guru akan merasa jengkel dan tidak sabar seperti saya. Tidak sedikit yang kemudian emosi dan marah. Mereka kemudian tidak ambil pusing dan tetap melanjutkan materi pelajaran seperti saya karena saya sudah terlalu kesal dengan anak didik jadi ketika ada yang belum memahami materi saya melanjutkan ke materi selanjutnya , meski banyak anak didik yang masih belum memahami dengan apa yang diajarkan, ketika kita sebagai calon guru melakukan sikap itu, jelas itu adalah sikap atau perbuatan yang salah dan tidak seharusnya kita melakukan perbuatan itu terhadap anak didik kita karena dalam kondisi seperti inilah ujian berat yang dirasakan oleh seorang guru. Kesabaran merupakan salah satu sikap utama yang harus dimiliki seorang guru, Ya itu benar sekali.
Praktik mengajar hari ketiga, saya merasa senang dan alhamdulilah karena ketika pembelajaran berlangsung anak didik mulai nurut walaupun masih ada yang susah ketika disuruh duduk dan masih ada yang selalu bercanda dengan teman sebangkunya dan ketika itu juga ada siswa yang lapor kalau teman sebangkunya nyanyi terus dan dia merasa terganggu. Hari ketiga ini saya senang karena anak didik sangat semangat menerima materi, dan siap untuk belajar. pada dasarnya usia sd kelas 2 itu memang masih senang-senangnya dalam bermain dan kita sebagai calon guru tidak boleh melarang mereka untuk tidak bermain ketika tugas mereka telah mereka selesaikan.
Praktik mengajar hari keempat itu adalah hari terakhir saya mengajar di SDN Kaligandu sebelum proses pembelajaran berakhir taklupa saya berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama mereka yang baik kepada saya, walaupun terkadang susah diatur atau kadang tidak mendengar perintah saya untuk tenang, tetapi sejauh itu saya menikmati masa-masa saya mengajar dikelas 2A SDN Kaligandu, Menurut saya praktik mengajar yang di anjurkan dosen sebanyak 4kali pertemuan saya rasa kurang, ketika di akhir pertemuan saya tidak ingin berhenti mengajar karena saya merasa sudah nyaman dengan anak didiknya, tetapi saya ingat bahwa masih banyak tugas yang masih belum saya selesaikan.
Ketika hari pertama mengajar saya merasa bahwa saya tidak cocok jika saya menjadi guru tetapi ketika saya menjalankan sampai praktik mengajar terakhir, saya sangat senang dan bahkan menurut saya bertemu dengan anak didik itu adalah hiburan. Teman-teman saya selalu bilang “Cocok ti jadi guru, kamu kan penyabar?” terkadang saya memikirkan perkataan-perkataan itu, saya merasa setiap saya praktik mengajar saya masih belum bisa sabar dan masih jauh dari kata sabar, Memang benar menjadi guru tidak cukup hanya memiliki wawasan yang luas saja namun disamping itu dibutuhkan juga kesabaran yang luar biasa dan keikhlasan dalam menjalankannya. Menjadi seorang guru yang sabar itu tidak mudah seperti membalikan telapak tangan tetapi membutuhkan proses yang cukup panjang. Kesabaran tidak berdiri dengan sendirinya, kesabaran selalu berdampingan dengan iman. Semakin kuiat iman seseorang maka semakin kuat pula kesabarannya.
Pengertian filsafat bahasa (Analitik) dan perkembangannya
Beberapa pengertian tentang filsafat analitik secara
terminologi yaitu:
Menurut Rudolph Carnap, filsafat
analitik adalah pengungkapan secara sistematik tentang syntax logis (struktur
gramatikal dan aturan-aturannya) dari konsep-konsep dan bahasa khususnya bahasa
ilmu yang semata-mata formal. Roger jones menjelaskan arti filsafat analitik
bahwa baginya tindak menganalisis berarti tindak memecah sesuatu ke dalam
bagian-bagiannya. Tepat bahwa itulah yang dilakukan oleh para filosof analitik.
Didalam kamus populer filsafat,
filsafat analitik adalah aliran dalam filsafat yang berpangkal pada lingkaran
Wina. filsafat analitik menolak setiap bentuk filsafat yang berbau metafisik.
Juga ingin menyerupai ilmu-ilmu alam yang empirik, sehingga kriteria yang
berlaku dalam ilmu elsakta juga harus dapat diterapkan pada filsafat (misalnya
harus dapat dibuktikan dengan nyata, istilah-istilah yang dipakai harus berarti
tunggal, jadi menolak kemungkinan adanya analogi).
Filsafat analitik adalah suatu
gerakan filosof Abad ke 20, khususnya di Inggris dan Amerika Serikat yang
memusatkan perhatiannya pada bahasa dan mencoba menganalisa
pernyataan-pernyataan (konsep-konsep, ungkapan-ungkapan kebahasaan, atau
bentuk-bentuk yang logis) supaya menemukan bentuk-bentuk yang paling logis dan
singkat yang cocok dengan fakta-fakta atau makna-makna yang disajikan. Yang
pokok bagi filsafat analitik adalah pembentukan definisi baik yang linguistik
atau nonlinguistik nyata atau yang konstektual. Filsafat analitik sendiri,
secara umum, hendak mengklarifikasi makna dari penyataan dan konsep dengan
menggunakan analisis bahasa.
Bilamana dikaji perkembangan
filsafat setidaknya terdapat empat fase perkembangan pemikiran filsafat, sejak
munculnya pemikiran yang pertama sampai dewasa ini, yang menghiasi panggung
sejarah umat manusia. Pertama, kosmosentris yaitu fase
pemikiran filsafat yang meletakkan alam sebagai objek pemikiran dan wacana
filsafat, yaitu yang terjadi pada zaman kuno. kedua, teosentris yaitu fase pemikiran filsafat yang meletakkan
Tuhan sebagai pusat pembahasan filsafat, yang berkembang pada zaman abad
pertengahan. Ketiga, antroposentris yaitu
fase pemikiran filsafat yang meletakkan manusia sebagai objek wacana filsafat,
hal ini terjadi dan berkembang pada zaman modern. Keempat, logosentris yaitu fase perkembangan pemikiran filsafat yang
meletakkan bahasa sebagai pusat perhatian pemikiran filsafat dan hal ini
berkembang setelah abad modern sampai sekarang. Fase perkembangan terakhir ini
ditandai dengan aksentuasi filosof pada bahasa yang disadarinya bahwa bahasa
merupakan wahana pengungkapan peradaban manusia yang sangat kompleks itu.
Perhatian filsafat terhadap bahasa
sebenarnya telah berlangsung lama, bahkan sejak zaman Pra Sokrates, yaitu
ketika Herakleitos membahas tentang hakikat segala sesuatu termasuk alam
semesta. Bahkan Aristoteles menyebutnya sebagai “para fisiologis kuno” atau ‘hoi arkhaioi physiologoi’. Seluruh
minat herakleitos terpusatkan pada dunia fenomenal. Ia tidak setuju bahwa di
atas dunia fenomenal ini, terdapat ‘dunia menjadi’ namun ada dunia yang lebih
tinggi, dunia idea, dunia kekal yang berisi ‘ada’ yang murni. Meskipun begitu
ia tidak puas hanya dengan fakta perubahan saja, ia mencari prinsip perubahan.
Menurut Herakleitos, prinsip perubahan ini tidak dapat ditemukan dalam benda
material. Petunjuk ke arah tafsiran yang tepat terhadap tata kosmis bukanlah
dunia material melainkan dunia manusiawi, dan dalam dunia manusiawi ini
kemampuan bicara menduduki tempat yang sentral. Dalam pengertian inilah maka
medium Herakleitos bahwa “kata” (logos) bukan semata-mata gejala antropologi.
Kata tidak hanya mengandung kebenaran universal. Bahkan Herakleitos mengatakan
“jangan dengar aku”, “dengarlah pada sang kata dan akuilah bahwa semua benda
itu satu”. Demikian sehingga pemikiran yunani awal bergeser dari filsafat alam
kepada filsafat bahasa yang meletakkan sebagai objek kajian filsafat.
Filsafat bahasa mulai berkembang
pada abad ke XX dengan telaah analitik filosofik Wittgenstein tentang bahasa.
Noam Chomskylah yang pertama-tama mengangkat bahasa sebagai disiplin
linguistic. Grice dan Quinelah yang mengangkat meaning sebagai intensionalitas
si pembicara dan meaning dalam konteks kejadiannya. Davidson lebih lanjut
mengetengahkan tentang struktur semantik, untuk memahami bahasa, termasuk
unsur-unsurnya dan mengembangkan tentang interpretasi yang dapat berbeda antara
si pembicara dan yang dibicarakan. Frege lebih lanjut mengembangkan konsep
tentang referensi. Ekspresi bahasa bukan hanya representasi of mine, tetapi juga mengandung
referensi, yaitu hal-hal yang relevan dengan pernyataan yang ditampilkan.
Filsafat abad modern memberikan
dasar-dasar yang kokoh terhadap timbulnya filsafat analitika bahasa. Peranan
rasio, indra, dan intuisi manusia sangat menentukan dalam pengenalan
pengetahuan manusia. Oleh karena itu aliran rasionalisme yang menekankan
otoritas akal, aliran empirisme yang menekankan peranan pengalaman indera dalam
pengenalan pengetahuan manusia serta aliran imaterialisme dan kritisme Immanuel
kant menjadi sangat penting sekali pengaruhnya terhadap tumbuhnya filsafat
analitika bahasa terutama dalam pengungkapan realistas segala sesuatu melalui
ungkapan bahasa.
Bertrand Russel - Filsafat Analitik
Bertrand Russel (1872-1970) lahir dari keluarga bangsawan. Pada umur 2 dan 4
tahun berturut-turut ia kehilangan ibu dan ayahnya. Ia dibesarkan di rumah
orang tua ayahnya. Di Cambrige, ia belajar ilmu pasti dan filsafat, antara lain
pada A. Whitehead. Kita sudah mendengar bahwa George Moore termasuk sahabatnya.
Selama hidupnya yang amat panjang, ia menulis banyak sekali, 71 buku dan
brosur) tentang berbagai pokok, antara lain filsafat, masalah-masalah moral,
pendidikan, sejarah, agama, dan politik. Pada tahun 1950 ia memperoleh hadiah
Nobel bidang sastra. Namanya menjadi masyhur di seluruh dunia terutama karena
pendapat-pendapatnya yang nonkonformistis tentang moral dan politik. Dari sudut
ilmiah jasanya yang terbesar terdapat di bidang logaika Matematis.
Pemikiran filosofis Bertrand Russell yaitu ia mencoba menggabungkan logika Frege tersebut
dengan empirisme yang sebelumnya telah dirumskan oleh David Hume. Bagi Russell,
dunia terdiri dari fakta-fakta atomis (atomic facts). Dalam konteks ini,
kalimat-kalimat barulah bisa disebut sebagai kalimat bermakna, jika kalimat
tersebut berkorespondensi langsung dengan fakta-fakta atomik. Ludwig
Wittgenstein (1889-1951) juga nantinya banyak dipengaruhi oleh Russell. Dia
sendiri mempengaruhi Lingkaran Wina dan membantu membentuk aliran positivisme
logis pada dekade 1920-30 an.
Jalan pemikiran Russell ini
menawarkan jalan keluar untuk aliran atomisme logik. Atomisme logik berpendapat bahwa bahasa keseharian itu banyak menampilkan kekaburan arti.
Russerl menawarkan dasar-dasar logico-epistemologik untuk bahasa. Russell mengetengahkan tentang fakta,
bentuk logika, dan bahasa ideal. Dia mengetengahkan prinsip dasarnya, yaitu:
ada isomorphisme (kesepadanan) antara fakta dengan bahasa, dan dunia ini
merupakan totalitas fakta-fakta, bukan benda. Fakta dalam pemikiran Russerl
merupakan ciri-ciri atau relasi-relasi yang dimiliki oleh benda-benda.
Ia berpendapat bahwa grammar dari
bahasa yang biasa kita gunakan sebenarnya tidak tepat. Baginya, dunia terdiri
dari fakta-fakta atomis, dan hanya bahasa-bahasa yang mengacu pada fakta atomis
inilah yang dapat disebut sebagai bahasa yang sahih. Oleh karena itu, ia
berpendapat bahwa salah satu tugas terpenting filsafat adalah menganalisis
proposisi-proposisi bahasa untuk menguji kesahihan ‘forma logis’ dari proposisi
tersebut. untuk itu tugas filsafat adalah analisis logis yang disertai dengan
sintesis logis.
Berdasarkan prinsip-prinsip
pemikiran itulah maka Russerl menekankan bahwa konsep atomismenya tidak
didasarkan pada mefisikanya melainkan lebih didasarkan pada logikanya karena
menurutnya logika adalah yang paling dasar dalam filsafat, oleh karena itu
pemikiran Russell dinamakan ‘atomisme logis’.
Gottlob Frege - Filsafat Analitik
Para filosof analitik berpendapat bahwa filsuf Jerman, Gottlob Frege
(1848-1925), adalah filosof terpenting setelah Immanuel Kant. Frege hendak
merumuskan logika yang rigorus sebagai metode berfilsafatnya.
Dengan kata lain, filsafat itu sendiri pada intinya adalah logika.
Dalam hal ini, ia dipengaruhi filsafat analitik, filsafat-logika, dan
filsafat bahasa. Frege berpendapat bahwa dasar yang kokoh bagi matematika dapat
‘diamankan’ melalui logika dan analisis yang ketat terhadap logika dasar
kalimat-kalimat. Cara itu juga bisa menentukan tingkat kebenaran suatu pernyataan.
Akar-akar analisis linguistik ditanam di lahan yang disiangi oleh seorang
matematikawan bernama G. Frege, ia memulai sebuah revolusi logika (analitik), yang
implikasinya masih dalam proses penanganan oleh filosof-filosof kontemporer. Ia
menganggap bahwa logika sebetulnya bisa direduksi ke dalam matematika, dan
yakin bahwa bukti-bukti harus selalu dikemukakan dalam bentuk langkah-langkah
deduktif yang diungkapkan dengan gamblang. Salah satu idenya yang paling
berpengaruh adalah membuat perbedaan antara “arti” (sense) proposisi dan
“acuan” (reference)-nya, dengan mengetengahkan bahwa proposisi memiliki makna
hanya apabila mempunyai arti dan acuan.
Frege juga menyusun notasi baru yang memunkinkan terekpresikannya “penentu
kuantitas” (kata-kata seperti “semua”, “beberapa” dan sebagainya) dalam bentuk
simbol-simbol. Ia berharap para filosof bisa menggunakan notasi ini untuk
menyempurnakan bentuk logis argumen mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk
jauh lebih dekat, daripada waktu-waktu sebelumnya, dengan ide pembuatan
filsafat menjadi ilmu yang ketat.
Filsafat Politik
Filsafat politik telah lahir sejak manusia mulai
menyadari bahwa tata sosial kehidupan bersama bukanlah sesuatu yang terberi
secara alamiah, melainkan sesuatu yang sangat mungkin terbuka untuk perubahan.
Oleh karenaitu, tata politik merupakan produk budaya dan memerlukan justifikasi
filosofis untuk memepertahankannya. Filsafat politik juga seringkali muncul
sebagai tanggapan terhadap situasi krisis zamannya.
Pada era pertengahan, tema relasi antara negara dan
agama menjadi tema utama filsafat politik. Pada era modern,tema pertentangan
antara kekuasaan absolut dan kekuasaan raja yang dibatasi oleh konstitusi
menjadi tema utama refleksi filsafat politik.Menurut Plato, filsafat politik
adalah upaya untuk membahas dan menguraikan berbagai segi kehidupan manusia
dalam hubungannya dengan negara. Ia menawarkan konsep pemikiran tentang manusia
dan negara yang baik dan ia juga mempersoalkan cara yang harus ditempuh untuk
mewujudkan.
Konsep pemikiran Bagi Plato, manusia dan negara memiliki persamaan hakiki. Oleh
karena itu, apabila manusia baik negara pun baik dan apabila manusia buruk negara
pun buruk. Apabila negara buruk berarti manusianya juga buruk, artinya negara
adalah cerminan mansia yang menjadi warganya (J.H. Rapar, 2001). Filsafat
politik memberikan penjelasan yang berdasarkan rasio dilihat adanya hubungan
antara sifat dan hakikat dari alam semesta (universe) dengansifat dan hakikat
kehidupan politik di dunia fana ini.
Pokok pikiran dari filsafat politik adalah
bahwa persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta seperti
metafisika dan epistemologi harus dipecahkan lebih dahulu sebelum persoalan politik
yang sehari-hari dapat ditanggulangi.
Contoh: Keadilan merupakan hakikat dari alam semesta
sekaligus merupakan pedoman untuk mencapai kehidupan yang baik yang dicita
- citakan oleh Plato. Filsafat politik erat kaitannya dengan etika
dan filsafat politik. Dalam pembahasan filsafat politik dikaitkan dengan
filsafat politik pendidikan.
Filsafat Politik dan Kesadaran
Filsafat
politik dan filsafat kesadaran berdiri di dalam bayang-bayang definisi filsafat
di atas. Filsafat politik adalah cabang dari filsafat yang hendak memahami
hakekat dari kehidupan politik manusia, dan memberikan arahan tentang cara
menciptakan politik yang mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi semua.
Filsafat kesadaran adalah cabang filsafat yang hendak memahami hakekat dari
kesadaran manusia. Keduanya menggunakan metode yang bersifat logis, kritis,
rasional, ontologis dan sistematis.
Filsafat politik
hendak menemukan ide dan prinsip yang memungkinkan adanya masyarakat, atau
komunitas, dalam segala bentuknya. Inilah yang disebut sebagai pendekatan
deskriptif di dalam filsafat politik. Pendekatan ini nantinya berkembang
menjadi ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, ekonomi, politik, hukum dan ilmu
budaya. Namun, filsafat politik tidak hanya bersifat deskriptif, tetapi juga
normatif: ia menawarkan prinsip-prinsip yang memungkinkan suatu komunitas
mencapai perdamaian, keadilan dan kemakmuran bersama.
Dua prinsip yang
penting di dalam filsafat politik, yakni keadilan dan kesetaraan. Ada beragam
arti dari konsep keadilan dan kesetaraan. Filsafat politik hendak mengupas dan
mengembangkan beragam arti tersebut, dan melihat kemungkinan penerapannya di
berbagai keadaan. Dua prinsip ini menjadi nyata, ketika ia menjadi prinsip
utama di dalam berbagai institusi publik yang menata keadaan politik sebuah
komunitas.
Filsafat
politik juga memiliki ciri kritis. Ia tidak pernah puas dengan satu jawaban.
Tidak ada jawaban final. Yang ada adalah proses diskusi terus menerus, sehingga
pandangannya bisa terus menyesuaikan dengan keadaan dunia yang terus berubah
dengan cepat sekarang ini.
Langganan:
Postingan (Atom)
Selasa, 12 Desember 2017
Guru Itu Harus sabar??
Guru Itu Harus Sabar??........
Guru yang sabar dalam kegiatan pembelajaran akan terlihat dari sikapnya yang mau berulang kali menjelaskan materi yang siswanya belum paham, selain itu ketika siswanya tidak bisa menyelesaikan soal dia tidak memarahinya tetapi guru tersebut tanpa jemu akan membimbing siswa sampai dia benar-benar paham dan mampu menyelesaikan soal tersebut. Sedangkan guru yang ikhlas dalam kegiatan pembelajaran akan nampak dari sikapnya yang selalu mengajar dengan penuh semangat, guru tersebut akan mengayomi siswa-siswinya menuju cita-citanya, guru yang ikhlas bekerja atas panggilan jiwanya bukan karena imbalan sebab imbalan itu adalah hal yang wajar guru terima namun hal itu bukan menjadi motivasi utamanya, guru yang ikhlas itu akan terlihat dari sikapnya yang tidak mengharapkan pujian dari siapapun, guru yang ikhlas terlihat dari sikapnya yang selalu gembira karena dia benar-benar menikmati pekerjaannya, dan guru yang ikhlas tersebut akan gembira apabila siswa-siswi asuhannya mencapai kesuksesan.
Yang saya maksud dengan satu ini adalah tentang kesabaran, hmm, menjadi guru itu harus sabar??? Sabar dalam mengajar, mendidik, dan membimbing. godaan menjadi guru itu besar sekali, saat orang lain berkendara mewah membelanjakan uang, ia harus berpanas-panasan diruang kelas mengajarkan calistung.
Ketika menjadi guru sd akan membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra betapa tidak, karena kondisi psikologis dan kepribadian anak-anak yang berbeda dan sebagai guru harus bisa menyeimbangkan dan menjadikan mereka menjadi satu. Anak-anak akan cenderung lebih banyak bermain dan sebagai seorang guru harus bisa menyatukan dunia mereka menjadi satu.
Tugas mata kuliah strategi pembelajaran yang mengharuskan saya mengajar di Sekolah Dasar sebanyak 4 kali pertemuan benar-benar memberikan pengalaman yang terbaik bagi saya, menyadarkan saya akan kesabaran yang luar biasa yang harus dimiliki oleh setiap guru dan bagaimana kehidupan menjadi seorang guru sekolah dasar. Saya mengajar di SDN Kaligandu pada kelas IIA yang mana didalam kelas tersebut berjumlah 40 orang, dan saya berpikir bagaimana caranya saya mengajar murid sebanyak itu? Dan bagaimana pengelolaan kelasnya?dan juga saya sempat berpikir pastinya akan sulit untuk diatur.
Pada Praktik mengajar hari pertama di mulai tanggal 23 oktober 2017, ketika saya menghampiri kelas 2A, saya disambut dengan baik oleh anak didik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung saya menemukan ada 2 orang siswa yang menangis dan ada siswa yang menjambakan rambut teman sebangkunya dan banyak yang tidak bisa diam dan membuat saya kesal tapi saya harus ingat bahwa saya harus sabar sabar dan sabar, sempat terpikirkan dibenak saya bahwa pantas ga sih jadi guru/pendidik? Pada hari pertama mengajar saya merasa saya tidak pantas menjadi guru karena ketika pembelajaran saya menemukan masalah-masalah seperti yang saya sebutkan diatas. Saya sudah pesimis kalau saya tidak cocok menjadi seorang guru, Tetapi ketika hari berikutnya....
Prkatik mengajar hari kedua, disini saya tidak menemukan siswa yang menangis tetapi masih banyak siswa yang tidak bisa diam, saya kesal kenapa sihh anak-anak tidak mau diam, mau marah tapi harus inget kalau jadi guru itu harus sabar sabar dan sabar menahan amarah. Pada saat itu memang kondisi saya sedang tidak fit ditambah anak didik yang susah sekali diatur jadi saya inginnya marah-marah ketika ada anak didik yang tidak mau diam.
Menjadi seorang guru menyimpan berbagai tantangan besar. kita sebagai calon guru akan dihadapkan dengan berbagai pemandangan yang cukup membingungkan. Karena didalam kelas, murid-murid memiliki kepribadian dan psikologis yang berbeda. Ada murid yang nakal, ada yang sopan, ada murid yang cerdas dan ada pula yang kemampuannya standar.
Bagaimana sikap kita ketika mendapat anak didik bandel dikelas? Tidak mau mendengarkan pelajaran dan asik bermain sendiri?atau ketika kita mendapati anak didik sulit memahami apa yang disampaikan?
Mungkin kebanyakan guru akan merasa jengkel dan tidak sabar seperti saya. Tidak sedikit yang kemudian emosi dan marah. Mereka kemudian tidak ambil pusing dan tetap melanjutkan materi pelajaran seperti saya karena saya sudah terlalu kesal dengan anak didik jadi ketika ada yang belum memahami materi saya melanjutkan ke materi selanjutnya , meski banyak anak didik yang masih belum memahami dengan apa yang diajarkan, ketika kita sebagai calon guru melakukan sikap itu, jelas itu adalah sikap atau perbuatan yang salah dan tidak seharusnya kita melakukan perbuatan itu terhadap anak didik kita karena dalam kondisi seperti inilah ujian berat yang dirasakan oleh seorang guru. Kesabaran merupakan salah satu sikap utama yang harus dimiliki seorang guru, Ya itu benar sekali.
Praktik mengajar hari ketiga, saya merasa senang dan alhamdulilah karena ketika pembelajaran berlangsung anak didik mulai nurut walaupun masih ada yang susah ketika disuruh duduk dan masih ada yang selalu bercanda dengan teman sebangkunya dan ketika itu juga ada siswa yang lapor kalau teman sebangkunya nyanyi terus dan dia merasa terganggu. Hari ketiga ini saya senang karena anak didik sangat semangat menerima materi, dan siap untuk belajar. pada dasarnya usia sd kelas 2 itu memang masih senang-senangnya dalam bermain dan kita sebagai calon guru tidak boleh melarang mereka untuk tidak bermain ketika tugas mereka telah mereka selesaikan.
Praktik mengajar hari keempat itu adalah hari terakhir saya mengajar di SDN Kaligandu sebelum proses pembelajaran berakhir taklupa saya berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama mereka yang baik kepada saya, walaupun terkadang susah diatur atau kadang tidak mendengar perintah saya untuk tenang, tetapi sejauh itu saya menikmati masa-masa saya mengajar dikelas 2A SDN Kaligandu, Menurut saya praktik mengajar yang di anjurkan dosen sebanyak 4kali pertemuan saya rasa kurang, ketika di akhir pertemuan saya tidak ingin berhenti mengajar karena saya merasa sudah nyaman dengan anak didiknya, tetapi saya ingat bahwa masih banyak tugas yang masih belum saya selesaikan.
Ketika hari pertama mengajar saya merasa bahwa saya tidak cocok jika saya menjadi guru tetapi ketika saya menjalankan sampai praktik mengajar terakhir, saya sangat senang dan bahkan menurut saya bertemu dengan anak didik itu adalah hiburan. Teman-teman saya selalu bilang “Cocok ti jadi guru, kamu kan penyabar?” terkadang saya memikirkan perkataan-perkataan itu, saya merasa setiap saya praktik mengajar saya masih belum bisa sabar dan masih jauh dari kata sabar, Memang benar menjadi guru tidak cukup hanya memiliki wawasan yang luas saja namun disamping itu dibutuhkan juga kesabaran yang luar biasa dan keikhlasan dalam menjalankannya. Menjadi seorang guru yang sabar itu tidak mudah seperti membalikan telapak tangan tetapi membutuhkan proses yang cukup panjang. Kesabaran tidak berdiri dengan sendirinya, kesabaran selalu berdampingan dengan iman. Semakin kuiat iman seseorang maka semakin kuat pula kesabarannya.
Guru yang sabar dalam kegiatan pembelajaran akan terlihat dari sikapnya yang mau berulang kali menjelaskan materi yang siswanya belum paham, selain itu ketika siswanya tidak bisa menyelesaikan soal dia tidak memarahinya tetapi guru tersebut tanpa jemu akan membimbing siswa sampai dia benar-benar paham dan mampu menyelesaikan soal tersebut. Sedangkan guru yang ikhlas dalam kegiatan pembelajaran akan nampak dari sikapnya yang selalu mengajar dengan penuh semangat, guru tersebut akan mengayomi siswa-siswinya menuju cita-citanya, guru yang ikhlas bekerja atas panggilan jiwanya bukan karena imbalan sebab imbalan itu adalah hal yang wajar guru terima namun hal itu bukan menjadi motivasi utamanya, guru yang ikhlas itu akan terlihat dari sikapnya yang tidak mengharapkan pujian dari siapapun, guru yang ikhlas terlihat dari sikapnya yang selalu gembira karena dia benar-benar menikmati pekerjaannya, dan guru yang ikhlas tersebut akan gembira apabila siswa-siswi asuhannya mencapai kesuksesan.
Yang saya maksud dengan satu ini adalah tentang kesabaran, hmm, menjadi guru itu harus sabar??? Sabar dalam mengajar, mendidik, dan membimbing. godaan menjadi guru itu besar sekali, saat orang lain berkendara mewah membelanjakan uang, ia harus berpanas-panasan diruang kelas mengajarkan calistung.
Ketika menjadi guru sd akan membutuhkan kesabaran yang sangat ekstra betapa tidak, karena kondisi psikologis dan kepribadian anak-anak yang berbeda dan sebagai guru harus bisa menyeimbangkan dan menjadikan mereka menjadi satu. Anak-anak akan cenderung lebih banyak bermain dan sebagai seorang guru harus bisa menyatukan dunia mereka menjadi satu.
Tugas mata kuliah strategi pembelajaran yang mengharuskan saya mengajar di Sekolah Dasar sebanyak 4 kali pertemuan benar-benar memberikan pengalaman yang terbaik bagi saya, menyadarkan saya akan kesabaran yang luar biasa yang harus dimiliki oleh setiap guru dan bagaimana kehidupan menjadi seorang guru sekolah dasar. Saya mengajar di SDN Kaligandu pada kelas IIA yang mana didalam kelas tersebut berjumlah 40 orang, dan saya berpikir bagaimana caranya saya mengajar murid sebanyak itu? Dan bagaimana pengelolaan kelasnya?dan juga saya sempat berpikir pastinya akan sulit untuk diatur.
Pada Praktik mengajar hari pertama di mulai tanggal 23 oktober 2017, ketika saya menghampiri kelas 2A, saya disambut dengan baik oleh anak didik. Pada saat proses pembelajaran berlangsung saya menemukan ada 2 orang siswa yang menangis dan ada siswa yang menjambakan rambut teman sebangkunya dan banyak yang tidak bisa diam dan membuat saya kesal tapi saya harus ingat bahwa saya harus sabar sabar dan sabar, sempat terpikirkan dibenak saya bahwa pantas ga sih jadi guru/pendidik? Pada hari pertama mengajar saya merasa saya tidak pantas menjadi guru karena ketika pembelajaran saya menemukan masalah-masalah seperti yang saya sebutkan diatas. Saya sudah pesimis kalau saya tidak cocok menjadi seorang guru, Tetapi ketika hari berikutnya....
Prkatik mengajar hari kedua, disini saya tidak menemukan siswa yang menangis tetapi masih banyak siswa yang tidak bisa diam, saya kesal kenapa sihh anak-anak tidak mau diam, mau marah tapi harus inget kalau jadi guru itu harus sabar sabar dan sabar menahan amarah. Pada saat itu memang kondisi saya sedang tidak fit ditambah anak didik yang susah sekali diatur jadi saya inginnya marah-marah ketika ada anak didik yang tidak mau diam.
Menjadi seorang guru menyimpan berbagai tantangan besar. kita sebagai calon guru akan dihadapkan dengan berbagai pemandangan yang cukup membingungkan. Karena didalam kelas, murid-murid memiliki kepribadian dan psikologis yang berbeda. Ada murid yang nakal, ada yang sopan, ada murid yang cerdas dan ada pula yang kemampuannya standar.
Bagaimana sikap kita ketika mendapat anak didik bandel dikelas? Tidak mau mendengarkan pelajaran dan asik bermain sendiri?atau ketika kita mendapati anak didik sulit memahami apa yang disampaikan?
Mungkin kebanyakan guru akan merasa jengkel dan tidak sabar seperti saya. Tidak sedikit yang kemudian emosi dan marah. Mereka kemudian tidak ambil pusing dan tetap melanjutkan materi pelajaran seperti saya karena saya sudah terlalu kesal dengan anak didik jadi ketika ada yang belum memahami materi saya melanjutkan ke materi selanjutnya , meski banyak anak didik yang masih belum memahami dengan apa yang diajarkan, ketika kita sebagai calon guru melakukan sikap itu, jelas itu adalah sikap atau perbuatan yang salah dan tidak seharusnya kita melakukan perbuatan itu terhadap anak didik kita karena dalam kondisi seperti inilah ujian berat yang dirasakan oleh seorang guru. Kesabaran merupakan salah satu sikap utama yang harus dimiliki seorang guru, Ya itu benar sekali.
Praktik mengajar hari ketiga, saya merasa senang dan alhamdulilah karena ketika pembelajaran berlangsung anak didik mulai nurut walaupun masih ada yang susah ketika disuruh duduk dan masih ada yang selalu bercanda dengan teman sebangkunya dan ketika itu juga ada siswa yang lapor kalau teman sebangkunya nyanyi terus dan dia merasa terganggu. Hari ketiga ini saya senang karena anak didik sangat semangat menerima materi, dan siap untuk belajar. pada dasarnya usia sd kelas 2 itu memang masih senang-senangnya dalam bermain dan kita sebagai calon guru tidak boleh melarang mereka untuk tidak bermain ketika tugas mereka telah mereka selesaikan.
Praktik mengajar hari keempat itu adalah hari terakhir saya mengajar di SDN Kaligandu sebelum proses pembelajaran berakhir taklupa saya berpamitan dan mengucapkan terima kasih atas kerja sama mereka yang baik kepada saya, walaupun terkadang susah diatur atau kadang tidak mendengar perintah saya untuk tenang, tetapi sejauh itu saya menikmati masa-masa saya mengajar dikelas 2A SDN Kaligandu, Menurut saya praktik mengajar yang di anjurkan dosen sebanyak 4kali pertemuan saya rasa kurang, ketika di akhir pertemuan saya tidak ingin berhenti mengajar karena saya merasa sudah nyaman dengan anak didiknya, tetapi saya ingat bahwa masih banyak tugas yang masih belum saya selesaikan.
Ketika hari pertama mengajar saya merasa bahwa saya tidak cocok jika saya menjadi guru tetapi ketika saya menjalankan sampai praktik mengajar terakhir, saya sangat senang dan bahkan menurut saya bertemu dengan anak didik itu adalah hiburan. Teman-teman saya selalu bilang “Cocok ti jadi guru, kamu kan penyabar?” terkadang saya memikirkan perkataan-perkataan itu, saya merasa setiap saya praktik mengajar saya masih belum bisa sabar dan masih jauh dari kata sabar, Memang benar menjadi guru tidak cukup hanya memiliki wawasan yang luas saja namun disamping itu dibutuhkan juga kesabaran yang luar biasa dan keikhlasan dalam menjalankannya. Menjadi seorang guru yang sabar itu tidak mudah seperti membalikan telapak tangan tetapi membutuhkan proses yang cukup panjang. Kesabaran tidak berdiri dengan sendirinya, kesabaran selalu berdampingan dengan iman. Semakin kuiat iman seseorang maka semakin kuat pula kesabarannya.
Selasa, 27 Desember 2016
Senin, 26 Desember 2016
Pengertian filsafat bahasa (Analitik) dan perkembangannya
Beberapa pengertian tentang filsafat analitik secara
terminologi yaitu:
Menurut Rudolph Carnap, filsafat
analitik adalah pengungkapan secara sistematik tentang syntax logis (struktur
gramatikal dan aturan-aturannya) dari konsep-konsep dan bahasa khususnya bahasa
ilmu yang semata-mata formal. Roger jones menjelaskan arti filsafat analitik
bahwa baginya tindak menganalisis berarti tindak memecah sesuatu ke dalam
bagian-bagiannya. Tepat bahwa itulah yang dilakukan oleh para filosof analitik.
Didalam kamus populer filsafat,
filsafat analitik adalah aliran dalam filsafat yang berpangkal pada lingkaran
Wina. filsafat analitik menolak setiap bentuk filsafat yang berbau metafisik.
Juga ingin menyerupai ilmu-ilmu alam yang empirik, sehingga kriteria yang
berlaku dalam ilmu elsakta juga harus dapat diterapkan pada filsafat (misalnya
harus dapat dibuktikan dengan nyata, istilah-istilah yang dipakai harus berarti
tunggal, jadi menolak kemungkinan adanya analogi).
Filsafat analitik adalah suatu
gerakan filosof Abad ke 20, khususnya di Inggris dan Amerika Serikat yang
memusatkan perhatiannya pada bahasa dan mencoba menganalisa
pernyataan-pernyataan (konsep-konsep, ungkapan-ungkapan kebahasaan, atau
bentuk-bentuk yang logis) supaya menemukan bentuk-bentuk yang paling logis dan
singkat yang cocok dengan fakta-fakta atau makna-makna yang disajikan. Yang
pokok bagi filsafat analitik adalah pembentukan definisi baik yang linguistik
atau nonlinguistik nyata atau yang konstektual. Filsafat analitik sendiri,
secara umum, hendak mengklarifikasi makna dari penyataan dan konsep dengan
menggunakan analisis bahasa.
Bilamana dikaji perkembangan
filsafat setidaknya terdapat empat fase perkembangan pemikiran filsafat, sejak
munculnya pemikiran yang pertama sampai dewasa ini, yang menghiasi panggung
sejarah umat manusia. Pertama, kosmosentris yaitu fase
pemikiran filsafat yang meletakkan alam sebagai objek pemikiran dan wacana
filsafat, yaitu yang terjadi pada zaman kuno. kedua, teosentris yaitu fase pemikiran filsafat yang meletakkan
Tuhan sebagai pusat pembahasan filsafat, yang berkembang pada zaman abad
pertengahan. Ketiga, antroposentris yaitu
fase pemikiran filsafat yang meletakkan manusia sebagai objek wacana filsafat,
hal ini terjadi dan berkembang pada zaman modern. Keempat, logosentris yaitu fase perkembangan pemikiran filsafat yang
meletakkan bahasa sebagai pusat perhatian pemikiran filsafat dan hal ini
berkembang setelah abad modern sampai sekarang. Fase perkembangan terakhir ini
ditandai dengan aksentuasi filosof pada bahasa yang disadarinya bahwa bahasa
merupakan wahana pengungkapan peradaban manusia yang sangat kompleks itu.
Perhatian filsafat terhadap bahasa
sebenarnya telah berlangsung lama, bahkan sejak zaman Pra Sokrates, yaitu
ketika Herakleitos membahas tentang hakikat segala sesuatu termasuk alam
semesta. Bahkan Aristoteles menyebutnya sebagai “para fisiologis kuno” atau ‘hoi arkhaioi physiologoi’. Seluruh
minat herakleitos terpusatkan pada dunia fenomenal. Ia tidak setuju bahwa di
atas dunia fenomenal ini, terdapat ‘dunia menjadi’ namun ada dunia yang lebih
tinggi, dunia idea, dunia kekal yang berisi ‘ada’ yang murni. Meskipun begitu
ia tidak puas hanya dengan fakta perubahan saja, ia mencari prinsip perubahan.
Menurut Herakleitos, prinsip perubahan ini tidak dapat ditemukan dalam benda
material. Petunjuk ke arah tafsiran yang tepat terhadap tata kosmis bukanlah
dunia material melainkan dunia manusiawi, dan dalam dunia manusiawi ini
kemampuan bicara menduduki tempat yang sentral. Dalam pengertian inilah maka
medium Herakleitos bahwa “kata” (logos) bukan semata-mata gejala antropologi.
Kata tidak hanya mengandung kebenaran universal. Bahkan Herakleitos mengatakan
“jangan dengar aku”, “dengarlah pada sang kata dan akuilah bahwa semua benda
itu satu”. Demikian sehingga pemikiran yunani awal bergeser dari filsafat alam
kepada filsafat bahasa yang meletakkan sebagai objek kajian filsafat.
Filsafat bahasa mulai berkembang
pada abad ke XX dengan telaah analitik filosofik Wittgenstein tentang bahasa.
Noam Chomskylah yang pertama-tama mengangkat bahasa sebagai disiplin
linguistic. Grice dan Quinelah yang mengangkat meaning sebagai intensionalitas
si pembicara dan meaning dalam konteks kejadiannya. Davidson lebih lanjut
mengetengahkan tentang struktur semantik, untuk memahami bahasa, termasuk
unsur-unsurnya dan mengembangkan tentang interpretasi yang dapat berbeda antara
si pembicara dan yang dibicarakan. Frege lebih lanjut mengembangkan konsep
tentang referensi. Ekspresi bahasa bukan hanya representasi of mine, tetapi juga mengandung
referensi, yaitu hal-hal yang relevan dengan pernyataan yang ditampilkan.
Filsafat abad modern memberikan
dasar-dasar yang kokoh terhadap timbulnya filsafat analitika bahasa. Peranan
rasio, indra, dan intuisi manusia sangat menentukan dalam pengenalan
pengetahuan manusia. Oleh karena itu aliran rasionalisme yang menekankan
otoritas akal, aliran empirisme yang menekankan peranan pengalaman indera dalam
pengenalan pengetahuan manusia serta aliran imaterialisme dan kritisme Immanuel
kant menjadi sangat penting sekali pengaruhnya terhadap tumbuhnya filsafat
analitika bahasa terutama dalam pengungkapan realistas segala sesuatu melalui
ungkapan bahasa.
Bertrand Russel - Filsafat Analitik
Bertrand Russel (1872-1970) lahir dari keluarga bangsawan. Pada umur 2 dan 4
tahun berturut-turut ia kehilangan ibu dan ayahnya. Ia dibesarkan di rumah
orang tua ayahnya. Di Cambrige, ia belajar ilmu pasti dan filsafat, antara lain
pada A. Whitehead. Kita sudah mendengar bahwa George Moore termasuk sahabatnya.
Selama hidupnya yang amat panjang, ia menulis banyak sekali, 71 buku dan
brosur) tentang berbagai pokok, antara lain filsafat, masalah-masalah moral,
pendidikan, sejarah, agama, dan politik. Pada tahun 1950 ia memperoleh hadiah
Nobel bidang sastra. Namanya menjadi masyhur di seluruh dunia terutama karena
pendapat-pendapatnya yang nonkonformistis tentang moral dan politik. Dari sudut
ilmiah jasanya yang terbesar terdapat di bidang logaika Matematis.
Pemikiran filosofis Bertrand Russell yaitu ia mencoba menggabungkan logika Frege tersebut
dengan empirisme yang sebelumnya telah dirumskan oleh David Hume. Bagi Russell,
dunia terdiri dari fakta-fakta atomis (atomic facts). Dalam konteks ini,
kalimat-kalimat barulah bisa disebut sebagai kalimat bermakna, jika kalimat
tersebut berkorespondensi langsung dengan fakta-fakta atomik. Ludwig
Wittgenstein (1889-1951) juga nantinya banyak dipengaruhi oleh Russell. Dia
sendiri mempengaruhi Lingkaran Wina dan membantu membentuk aliran positivisme
logis pada dekade 1920-30 an.
Jalan pemikiran Russell ini
menawarkan jalan keluar untuk aliran atomisme logik. Atomisme logik berpendapat bahwa bahasa keseharian itu banyak menampilkan kekaburan arti.
Russerl menawarkan dasar-dasar logico-epistemologik untuk bahasa. Russell mengetengahkan tentang fakta,
bentuk logika, dan bahasa ideal. Dia mengetengahkan prinsip dasarnya, yaitu:
ada isomorphisme (kesepadanan) antara fakta dengan bahasa, dan dunia ini
merupakan totalitas fakta-fakta, bukan benda. Fakta dalam pemikiran Russerl
merupakan ciri-ciri atau relasi-relasi yang dimiliki oleh benda-benda.
Ia berpendapat bahwa grammar dari
bahasa yang biasa kita gunakan sebenarnya tidak tepat. Baginya, dunia terdiri
dari fakta-fakta atomis, dan hanya bahasa-bahasa yang mengacu pada fakta atomis
inilah yang dapat disebut sebagai bahasa yang sahih. Oleh karena itu, ia
berpendapat bahwa salah satu tugas terpenting filsafat adalah menganalisis
proposisi-proposisi bahasa untuk menguji kesahihan ‘forma logis’ dari proposisi
tersebut. untuk itu tugas filsafat adalah analisis logis yang disertai dengan
sintesis logis.
Berdasarkan prinsip-prinsip
pemikiran itulah maka Russerl menekankan bahwa konsep atomismenya tidak
didasarkan pada mefisikanya melainkan lebih didasarkan pada logikanya karena
menurutnya logika adalah yang paling dasar dalam filsafat, oleh karena itu
pemikiran Russell dinamakan ‘atomisme logis’.
Gottlob Frege - Filsafat Analitik
Para filosof analitik berpendapat bahwa filsuf Jerman, Gottlob Frege
(1848-1925), adalah filosof terpenting setelah Immanuel Kant. Frege hendak
merumuskan logika yang rigorus sebagai metode berfilsafatnya.
Dengan kata lain, filsafat itu sendiri pada intinya adalah logika.
Dalam hal ini, ia dipengaruhi filsafat analitik, filsafat-logika, dan
filsafat bahasa. Frege berpendapat bahwa dasar yang kokoh bagi matematika dapat
‘diamankan’ melalui logika dan analisis yang ketat terhadap logika dasar
kalimat-kalimat. Cara itu juga bisa menentukan tingkat kebenaran suatu pernyataan.
Akar-akar analisis linguistik ditanam di lahan yang disiangi oleh seorang
matematikawan bernama G. Frege, ia memulai sebuah revolusi logika (analitik), yang
implikasinya masih dalam proses penanganan oleh filosof-filosof kontemporer. Ia
menganggap bahwa logika sebetulnya bisa direduksi ke dalam matematika, dan
yakin bahwa bukti-bukti harus selalu dikemukakan dalam bentuk langkah-langkah
deduktif yang diungkapkan dengan gamblang. Salah satu idenya yang paling
berpengaruh adalah membuat perbedaan antara “arti” (sense) proposisi dan
“acuan” (reference)-nya, dengan mengetengahkan bahwa proposisi memiliki makna
hanya apabila mempunyai arti dan acuan.
Frege juga menyusun notasi baru yang memunkinkan terekpresikannya “penentu
kuantitas” (kata-kata seperti “semua”, “beberapa” dan sebagainya) dalam bentuk
simbol-simbol. Ia berharap para filosof bisa menggunakan notasi ini untuk
menyempurnakan bentuk logis argumen mereka, sehingga memungkinkan mereka untuk
jauh lebih dekat, daripada waktu-waktu sebelumnya, dengan ide pembuatan
filsafat menjadi ilmu yang ketat.
Filsafat Politik
Filsafat politik telah lahir sejak manusia mulai
menyadari bahwa tata sosial kehidupan bersama bukanlah sesuatu yang terberi
secara alamiah, melainkan sesuatu yang sangat mungkin terbuka untuk perubahan.
Oleh karenaitu, tata politik merupakan produk budaya dan memerlukan justifikasi
filosofis untuk memepertahankannya. Filsafat politik juga seringkali muncul
sebagai tanggapan terhadap situasi krisis zamannya.
Pada era pertengahan, tema relasi antara negara dan
agama menjadi tema utama filsafat politik. Pada era modern,tema pertentangan
antara kekuasaan absolut dan kekuasaan raja yang dibatasi oleh konstitusi
menjadi tema utama refleksi filsafat politik.Menurut Plato, filsafat politik
adalah upaya untuk membahas dan menguraikan berbagai segi kehidupan manusia
dalam hubungannya dengan negara. Ia menawarkan konsep pemikiran tentang manusia
dan negara yang baik dan ia juga mempersoalkan cara yang harus ditempuh untuk
mewujudkan.
Konsep pemikiran Bagi Plato, manusia dan negara memiliki persamaan hakiki. Oleh
karena itu, apabila manusia baik negara pun baik dan apabila manusia buruk negara
pun buruk. Apabila negara buruk berarti manusianya juga buruk, artinya negara
adalah cerminan mansia yang menjadi warganya (J.H. Rapar, 2001). Filsafat
politik memberikan penjelasan yang berdasarkan rasio dilihat adanya hubungan
antara sifat dan hakikat dari alam semesta (universe) dengansifat dan hakikat
kehidupan politik di dunia fana ini.
Pokok pikiran dari filsafat politik adalah
bahwa persoalan-persoalan yang menyangkut alam semesta seperti
metafisika dan epistemologi harus dipecahkan lebih dahulu sebelum persoalan politik
yang sehari-hari dapat ditanggulangi.
Contoh: Keadilan merupakan hakikat dari alam semesta
sekaligus merupakan pedoman untuk mencapai kehidupan yang baik yang dicita
- citakan oleh Plato. Filsafat politik erat kaitannya dengan etika
dan filsafat politik. Dalam pembahasan filsafat politik dikaitkan dengan
filsafat politik pendidikan.
Filsafat Politik dan Kesadaran
Filsafat
politik dan filsafat kesadaran berdiri di dalam bayang-bayang definisi filsafat
di atas. Filsafat politik adalah cabang dari filsafat yang hendak memahami
hakekat dari kehidupan politik manusia, dan memberikan arahan tentang cara
menciptakan politik yang mewujudkan keadilan dan kemakmuran bagi semua.
Filsafat kesadaran adalah cabang filsafat yang hendak memahami hakekat dari
kesadaran manusia. Keduanya menggunakan metode yang bersifat logis, kritis,
rasional, ontologis dan sistematis.
Filsafat politik
hendak menemukan ide dan prinsip yang memungkinkan adanya masyarakat, atau
komunitas, dalam segala bentuknya. Inilah yang disebut sebagai pendekatan
deskriptif di dalam filsafat politik. Pendekatan ini nantinya berkembang
menjadi ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, ekonomi, politik, hukum dan ilmu
budaya. Namun, filsafat politik tidak hanya bersifat deskriptif, tetapi juga
normatif: ia menawarkan prinsip-prinsip yang memungkinkan suatu komunitas
mencapai perdamaian, keadilan dan kemakmuran bersama.
Dua prinsip yang
penting di dalam filsafat politik, yakni keadilan dan kesetaraan. Ada beragam
arti dari konsep keadilan dan kesetaraan. Filsafat politik hendak mengupas dan
mengembangkan beragam arti tersebut, dan melihat kemungkinan penerapannya di
berbagai keadaan. Dua prinsip ini menjadi nyata, ketika ia menjadi prinsip
utama di dalam berbagai institusi publik yang menata keadaan politik sebuah
komunitas.
Filsafat
politik juga memiliki ciri kritis. Ia tidak pernah puas dengan satu jawaban.
Tidak ada jawaban final. Yang ada adalah proses diskusi terus menerus, sehingga
pandangannya bisa terus menyesuaikan dengan keadaan dunia yang terus berubah
dengan cepat sekarang ini.
Langganan:
Postingan (Atom)